Langsung ke konten utama

Kapankah Usia yang Tepat untuk Memasukkan Anak Anda ke Sekolah Asrama?

Ada kalanya Anda harus paham dalam menentukan usia yang tepat dalam menempatkan anak Anda ke sekolah asrama. Ada beberapa faktor yang harus dipahami dalam menentukan usia yang tepat untuk memasukkan anak Anda ke sekolah asrama.


Misalkan Anda telah mencapai keputusan dalam memasukkan anak Anda ke sekolah asrama. Anggap saja anak Anda berusia antara 4 - 10 tahun. Anda pergi dan meninggalkan anak Anda di sekolah tersebut dan kembali ke rumah. Apa yang anak Anda rasakan saat ditinggal oleh orang tuanya untuk pertama kali pada usianya yang masih belia? Apakah Anda bisa membayangkan apa yang anak Anda pikirkan? Mungkin saat Anda meninggalkan anak Anda dan kembali ke rumah, Anda menyesali keputusan yang Anda buat.

Apakah Anda menempatkan anak Anda di sekolah asrama dengan alasan mendisiplinkan anak? Berapa umur anak Anda? 4 tahun? 7 tahun? Mungkin Anda dan pasangan Anda telah memutuskan bahwa memasukkan anak Anda ke sekolah asrama merupakan jalan terbaik untuk mendisiplinkannya. Bahkan mungkin menurut Anda keputusan tersebut dapat menguntungkan sang anak. Tapi apakah Anda yakin bahwa hal tersebut adalah hal yang tepat, walaupun anak Anda di umur yang sangat belia?

Jadi, kapan usia yang tepat untuk memasukkan anak Anda ke sekolah asrama? Sebenarnya pertanyaan tersebut tergantung dari kondisinya. Faktor utama untuk mengambil keputusan tersebut adalah Anda sendiri. Apakah Anda benar - benar akan memasukkannya, apakah hal tersebut merupakan keputusan yang tepat untuk usianya yang masih belia, apakah anak Anda bisa menjaga diri tanpa perlindungan orang tuanya; semuanya menjadi pertimbangan Anda dan pasangan Anda.

Anda juga perlu bertanya pada anak Anda sendiri. Apakah di usianya kini, ia sudah bisa menjaga kebutuhan emosionalnya tanpa Anda. Anak Anda harus mengerti mengapa ia perlu masuk ke sekolah asrama. Ia juga perlu mengerti bahwa hal tersebut bukan berarti Anda menjauhinya. Ia juga harus tahu bahwa hal ini untuk kebaikannya sendiri.

Saat anak Anda mengerti semua hal tersebut, saat itulah usia yang tepat bagi anak Anda untuk masuk sekolah asrama.

 oleh: Feliciany H T
(Disadur dari edarticle.com)

Dikutip ulang oleh : Yusep Ridwan, S.Pd.I
Sumber : www.kesekolah.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengumuman Pemenang Lomba Menggambar dan Mewarnai Nutrisari Goes To School 2014

Akhirnya... yang ditunggu-tunggu datang juga. inilah dia, pengumuman pemenang lomba menggambar dan mewarnai yang diadakan oleh Nutrisari dalam rangka Nutrisari goes to school 2014 periode september 2013-Januari 2014 tingkat SD/MI se-Kabupaten Sukabumi. Pemenangnya adalah : Kategori Kelas 1 - 3 Peserta terbaik I : Andina C. Mayda (SDN I Bojong) Peserta terbaik II : Zyra (MIN Sampora) Peserta terbaik III : Amelia KH (SDN I Karang Tengah) Peserta terbaik IV : Sarah Zarifah (SDIT Al-Ummah) Peserta terbaik V : M. Fauzan (SDIT Bani Shaleh) Peserta terbaik VI : Lulu Zahirah (SDIT At-Takwin) Kategori Kelas 4 - 6 Peserta terbaik I : Yolanda Putri (SDN I Cikembar) Peserta terbaik II : Zahra Amelia (SD Model) Peserta terbaik III : Alamanda N.P. (MIN Sampora) Peserta terbaik IV : Nadia P. (SD Model) Peserta terbaik V : Eri A. (SDN I Sukamanah) Peserta terbaik VI : Khotimah Rosdiana (MI Hidayatul Athfal) Bagi yang namanya tercantum dalam daftar pemenang di atas kami ucapka...

Cegah Kekerasan di Sekolah, Kementerian Buat Kesepakatan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait kasus kekerasan. Pertemuan tiga instansi ini membahas kasus kekerasan pada salah satu SMPN di Pangkalpinang, Provisi Bangka Belitung dan juga video yang viral yang diduga terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Terkait kasus Kekerasan di Pangkal Pinang, KPAI juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PPPA. Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan mengatakan: "Menurut hasil penelusuran Dinas PPA Kota Pangkalpinang, kekerasan tersebut memang terjadi di SMPN tersebut oleh salah satu oknum guru, tetapi sudah berakhir damai. Namun kejadian ini tidak terkait dengan video yang viral tersebut. Sementara, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan sudah menurunkan tim ke Pangkalpinang terkait kasus kekerasan yang terjadi di salah ...

4 Cara Berhenti Mengucapkan Em.. Saat Berbicara di Depan Audiens

Bagi para pembicara professional, kata seperti "Em," "Uh," atau "Jadi...." seringkali terucap begitu saja tanpa kita menyadarinya. Kata - kata tersebut tidak menjadi masalah saat mereka mengucapkan sekali atau dua kali dalam sebuah meeting. Namun bila kata-kata tersebut digunakan berulang - ulang, hal tersebut dapat membunuh kredibilitas mereka. Mungkin Anda belum siap untuk berbicara dalam sebuah meeting dan kesusahan untuk menjawab pertanyaan yang sulit. Dan mungkin Anda terlalu lelah dan gagap untuk fokus dalam inti pembicaraan. Apapun masalahnya, ketika kita mendengar kata - kata sandungan seperti di atas, kita beranggapan bahwa sang pembicara belum siap dan tidak percaya diri. Tapi, Anda dapat menjauhkan kebiasaan mengucapkan "Em" dan "Uh" dalam pembicaraan Anda. Cobalah beberapa tips berikut untuk mengurangi pengucapan kata - kata itu dalam pembicaraan Anda: Dengarkan pembicaraan Anda sendiri Jika Anda mendeng...